RSS

Biologi = Artikel Kependudukan

Semua orang yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai berikut : a. Tahun 1961 = 97,1 juta jiwa
b. Tahun 1971 = 119,2 juta jiwa
c. Tahun 1980 = 147,5 juta jiwa
d. Tahun 1990 = 179.321.641 juta jiwa
e. Tahun 2004 = 238.452 juta jiwa
Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Jumlah pendudukditentukan oleh :
a. Angka kelahiran;
b. Angka kematian;
c. Perpindahan penduduk, yang meliputi :
1. Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.
2. Reurbanisasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke desa.
3. Emgrasi, yaitu perpindahan penduduk ke luar negeri.
4. Imigrasi, yaitu perpindahian penduduk dari luar negeri ke dalamnegeri.
5. Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke negara asal.
6. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari satu pulau kepulau lain dalam satu negara.
Untuk mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah menggalakkan program transmigrasi. Adapun jenis-jenis transmigrasi yang ada adalah :
1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah ditujukan untuk penduduk yang memenuhi syarat.
2. Transmigrasi spontan/swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri. Pemerintah hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah.
3. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi.
4. Transmigrasi khusus/sektoral, yaitu transmigrasi yang dilakukan karena penduduk terkena bencana alam.
5. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa.
Untuk mengatur kelahiran penduduk, pemerintah menggalakkan program Keluarga Berencana dalam rangka mencapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Program KB juga mengarah pada catur warga, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak. Ternyata program KB di Indonesia berhasil sangat baik dan bahkan dijadikan contoh oleh banyak negara untuk mengatasi masalah kependudukan.


Angka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah.

Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.



dimana
CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Catatan1: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi yang umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.

Catatan2: dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah penduduk pada tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa. Sehingga Angka Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk



Jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu di wilayah tertentu. Angka ini antara lain dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan jumlah kebutuhan fasilitas kesehatan yang akan dibutuhkan oleh Ibu hamil maupun bayi-bayi yang lahir tersebut.
Data tentang jumlah kelahiran dapat diperoleh dari hasil sensus penduduk, registrasi vital, atau survei-survei. Namun, jumlah kelahiran juga dapat diestimasi secara tidak langsung dengan menggunakan informasi lain seperti jumlah anak lahir hidup (children ever born) dengan menggunakan piranti lunak (software) demografi seperti mortpack-lite.
Contoh :
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tidak menanyakan apakah ada kelahiran dalam rumah tangga selama 12 bulan sebelum survei, maka perhitungan jumlah kelahiran dihitung secara tidak langsung dengan menggunakan program mortpack-lite melalui data jumlah anak yang dilahirkan selama hidup Ibu (children ever born). Perhitungan secara tidak langsung ini memperoleh jumlah kelahiran sebesar 4.415.122 bayi.
Bagi Indonesia kelahiran sebanyak 4.415.122 bayi berarti tambahan penduduk sebesar 4,4 juta jiwa. Namun, tidak semua bayi yang lahir ini akan terus hidup, dari setiap 1000 bayi, 35 akan meninggal sebelum berumur satu tahun. Bayi yang tetap hidup sampai usia dewasa akan menuntut berbagai kebutuhan pelayanan dasar yang harus disediakan oleh pemerintah.
Dalam perhitungan jumlah kelahiran seharusnya yang dihitung adalah semua kelahiran hidup. Namun, seringkali terjadi kekurangan pencatatan (under-estimate) karena penduduk tidak melaporkan kelahiran bayi yang hidup tetapi kemudian meninggal, termasuk bayi-bayi yang belum diberi nama. Hal ini sering terjadi akibat ketidaktahuan penduduk dan orang yang membantu proses kelahiran. Dalam prakteknya tidak semua kelahiran ditangani oleh tenaga medis, yang dapat mengakibatkan terjadinya salah menafsirkan kelahiran yang sebenarnya hidup sebagai kelahiran mati. Di sisi lain, salah penafsiran dapat juga terjadi pada kelahiran mati yang dinyatakan sebagai kelahiran hidup. Hal ini dapat menimbulkan kelebihan perkiraan (over-estimate) jumlah kelahiran.






I. PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA

Tahun 2001 jumlah penduduk Indonesia sekitar 206,1 jiwa. Dengan pertumbuhan populasi 2,3% pertahun, dapat diprediksi bahwa tahun 2020 penduduk Indonesia akan berlipat ganda.


II. DINAMIKA PENDUDUK


Beberapa istilah kependudukan
• Demografi adalah ilmu yang mempelajari segagla sesuatu tentang aspek kependudukan.
• Penduduk adalah seseorang/sekelompok orang yang tinggal dan menepati suatu wilayahtertentu pada waktu tertentu.
• Penduduk dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan (fluktuasi pertumbuhan). Fluktuasiini dikenal sebagai DinamikaPenduduk
• Dinamika Penduduk adalah perubahan penduduk pada suatu negara dari waktu ke waktu.
• Kepadatan penduduk disebabkan oleh 3 faktor, yaitu:
I.. Natalitas atau kelahiran adalah bilangan yang menunjukan jumlah kelahiran hidup setiap 1000penduduk per tahun.
Kriteria angka kelahiran:
a.Angka kelahiran tinggi, bila lebih dari 30 orang per 1000 kelahiran
b.Angka kelahiran sedang, bila berkisar 20 – 30
c.Angka kelahiran rendah, bila kurang dari 20

Tinggi-rendahnya kelahiran, tergantung:
1.Struktur Umur
2.Banyaknya perkawinan
3.Penggunaan alat kontrasepsi
4.Pengguguran
5.Tingkat Pendidikan
6. Status pekerjaan wanita (strata ekonomi)



II. Mortalitas atau angka kematian adalah bilangan yang menunjukan jumlah angka kematian daritiap 1000 penduduk pertahun

Kriteria angka kematian:
a.Angka kematian tinggi, bila lebih dari 18 orang per 1000 kelahiran
b.Angka kematian sedang, bila berkisar 14 - 18
Angka kemtian rendah, bila kurang dari 14

Tinggi-rendahnya kematian, tergantung:
1.Struktur Umur
2.Jenis kelamin
3.Jenis pekerjaan
4.Status sosial ekonomi
5. Keadaan lingkunga
III. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah atau negara ke daerah atau negaralain.
Perpindahan ada dua, yaitu:
1.Perpindahan keluar (out migration/emigrasi)
Perpindahan kedalam (in migration/imigras
Angka migrasi masuk adalah angka yang menunjukan banyaknya imigran yang masukper 1000 penduduk daerah tujuan dalam 1 tahun.

Sebab-sebab terjadinya urbanisasi:
a.Ketersediaan lapangan pekerjaan
b.Tingginya upah/penghasilan
c. Daya tarik kota
Jenis migrasi:
A.Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain didalam wilayah Republik Indonesia).
B.Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar)
C.Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri).
D.Imigrasi (kebalikan dari emigrasi)
E. Reemigrasi (Kembali ke tempat asal)

a. Penyebab ledakan jumlah penduduk :
1) angka kelahiran tinggi
2) angka kematian rendah
3) ekonomi yang teratur dan meningkat
4) membaiknya kesehatan masyarakat
5) tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah


b. Dampak dari ledakan penduduk :

1) Sosial Ekonomi : Urbanisasi penduduk tidak merata, kemiskinan dan kriminalitas meningkat.
2) Bidang Pendidikan :
Tingkat pendidikan menurun dan biaya pendidikan meningkat
3) Bidang Kesehatan :
Akibat kualitas lingkungan menurun, penyakit merajalela, sehingga kualitas kesehatan masyarakat menurun.
4) Lingkungan Hidup :
Kerusakan hutan akibat ladang berpindah, kekurangan air, kekurangan oksigen, keterbatasan lahan, penebangan pohon secara liar, berkurangnya lahan pertanian karena digunakan untukperumahan dan industry, banyak limbah industri, rumah tangga, dan asap kendaraan bermotoryang menyebabkan polusi air, tanah, dan udara.

c. Usaha untuk mengatasi ledakan penduduk:

1. Pendidikan (program pendidikan 9 tahun, menghapuskan buta huruf dll)

1. Menurunkan laju pertumbuhan penduduk dengan menyelenggarakan progam KB dan menunda usia perkawinan

2. Mengimbangi laju pertambahan penduduk dengan meningkatkan produksi pangan, melalui program:
- intensifikasi (peningkatan produksi pertanian melalui perbaikan cara bercocok tanam, hal ini dilakukan dilahan sempit/terbatas)
- ektensifikasi (peningkatan produksi pertanian melalui perluasan lahan)
- diversifikasi (penganekaragaman jenis makanan)
- mencari sumber makanan baru,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

wow sedoot artikel nih, mohon kunjungan balik dan komentarnya ya ... sertakan pula link situ punya blog untuk saya kunjungi balik biar lebih akrab sesama blogger swe...er

http://najibkarya.blogspot.com/2013/07/artikel-kependudukan-tentang-masalah.html

Posting Komentar